Selasa, 31 Mei 2011

Saya yakin banyak dari Anda ingin sekali-sekali merubah ukuran font windows. Mungkin karena ingin mendapatkan suasana lain di desktop Anda atau karena Anda mempunyai sedikit masalah di penglihatan.

Oleh sebab itu,  Tips ini bisa Anda gunakan untuk memperbesar atau memperkecil ukuran font windows 7. Berikut langkah-langkahnya:


1. Klik kanan pada area kosong di desktop dan pilih menu Personalize.

2. Pada jendela Personalize, klik tulisan Windows Color yang berada dibagian bawah jendela.
3. Di jendela berikutnya Anda akan diberikan beberapa color theme. Namun kali ini kita tidak akan merubah color theme windows. Carilan tulisan “Advanced appearance setting..” kemudian klik untuk melanjutkan pengaturan font.

4. Setelah itu akan muncul jendela Windows Color and Appearance. Di jendela ini klik dropdown menu pada bagian item dan pilih Icon.

5. Kemudian di bagian Font yang ada di bawahnya, rubah ukuran font sesuai dengan yang Anda kehendaki.

6. Klik Apply untuk menerapkan perubahan ukuran font. Jika Anda rasa sudah pas, klik OK untuk menyimpan dan menutup jendela Windows COlor and Appearance.
Sekarang ukuran font windows 7 Anda telah berubah. Ukuran ini bisa Anda rubah dilain waktu jika Anda rasa kurang besar atau kurang kecil.

7. hasilnya:

selamat mencoba...
 kutipan dari:
www.mypc-spot.com

ANTISIPASI RESIKO BISNIS

ANTISIPASI RISIKO

ANTISIPASI RISIKO


Pendapat para ahli mengenai risiko cukup banyak. Salah satunya adalah pendapat Silalahi (1997), yang mengartikan bahwa:
  •  Risiko adalah kesempatan timbulnya kerugian.
  • Risiko adalah probabilitas timbulnya kerugian.
  • Risiko adalah suatu ketidakpastian.
  • Risiko adalah penyimpangan actual dari yang diharapkan.
  • Risiko adalah probabilitas suatu hasil akan berbeda dari yang diharapkan.

Menurut Silalahi, manajemen risiko adalah system pengawasan risiko dan perlindungan harta benda, hak milik dan keuntungan badan usaha atau perorangan terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karena suatu risiko, dimana dalam usaha ketidakpastian ini dihubungkan dengan penghasilan perusahaan, arus keluar masuk uang, dan harta benda yang telah ada atau yang dibutuhkan di masa datang.
Risiko perusahaan dapat dibagi ke dalam 2 tipe. Tipe pertama dan yang lebih tradisional adalah risiko yang sulit dikendalikan manajemen perusahaan, seperti risiko kebakaran karena hubungan pendek arus listrik dan penipuan pihak-pihak tertentu. Perusahaan biasanya melindungi dirinya misalnya dengan cara membeli asuransi. Tipe kedua adalah risiko yang dapat dikendalikan oleh manajemen perusahaan. Risiko ini dapat terjadi misalnya pada saat perusahaan membangun pabrik baru, meluncurkan produk baru, atau membeli perusahaan lain.

A.      RISIKO PADA ASPEK SDM
Sengaja penulis mendahulukan pemaparan mengenai risiko SDM karena SDM, yang menggerakkan roda perekonomian dan bisnis termasuk dalam pemanfaatan sumber daya yang ada, memiliki banyak permasalahan yang sudah tentu memiliki risiko. Lima hal utama yang akan dipaparkan berkaitan dengan risiko-risiko dalam aspek SDM dalam hubungannya dengan perencanaan strategi perusahaan yaitu:
     Risiko pada para top eksekutif dan para pekerja inti.
     Risiko pada karyawan.
     Risiko dalam hubungan industri dan perselisihan.
     Risiko stres dan kesehatan yang buruk.
     Risiko bila tidak beretika.
Seringkali hal-hal diatas bukanlah merupakan risiko bisnis yang dapat menyebabkan perusahaan jatuh, tetapi jika manajemen gagal dalam menegndalikan perusahaan, maka perusahaan akan berada pada kondisi yang berat untuk dapat bertahan, apalagi berkembang.
1.       Risiko pada para eksekutif dan pekerja inti
Ada beberapa risiko yang hendaknya diperhatikan pada kelompok orang dengan jabatan sebagai eksekutif tingkat atas. Risiko-risiko tersebut antara lain:
Ø  Memiliki eksekutif kepala yang kurang memiliki sense of leadership , pengetahuan yang laus, tidak tajam dalam berfikir, serta bertindak tidak fokus.
Ø  Memiliki eksekutif kepala yang sulit dikendalikan oleh dewan komisaris.
Ø  Memiliki direktur keuangan yang lemah.
Ø  Ketidakmampuan manajemen untuk menjawab perubahan lingkungan usaha dengan cepat dan tepat.
Ø  Struktur organisasi yang tidak efektif sehingga tenaga tingkat manajerial sering mengerjakan hal-hal yang sifatnya teknis yang seharusnya dikerjakan oleh tenaga staf.

2.       Risiko menangani karyawan
Perusahaan perlu menciptakan kondisi kerja yang baik bagi para karyawannya, termasuk gaya manajemen yang lebih terbuka dan layak, serta kejelasan mengenai reward bagi seluruh pekerja. Selain itu, juga perlu diperhatikan mengenai kultur yang dapat menilai kerja sama dan keunggulan, serta kondisi seperti flexitime, fasilitas perawatan anak, dan kerja paruh waktu yang membantu pekerja wanita. Pelatihan dan pelatihan ulang perlu dilakukan jika perusahaan harus mengembangkan tenaga kerja yang sanggup untuk memproduksi barang-barang dan pelayanan-pelayanan yang dapat berubah dengan cepat.
Masalah-masalah kesejahteraan sering kali menyebaabkan krisis. Masalah-masalah tersebut mencakup seperti amarah karyawan karena pemutusan hubungan kerja yang tidak adil, penghasilan tambahan yang tidak transparan, perjanjian tentang wanita hamil, pengurangan fasilitas seperti tempat ibadat dan kantin, serta situasi kerja yang tidak aman. Beberapa dari contoh ini mungkin kelihatan seperti tidak pentinga bagi manajemen, tetapi hal ini sebenarnya dapat menimbulkan masalah besar.
Proses rekrutmen tenaga kerja dengan kualifikasi tidak memadai akan menambah risko bagi kinerja perusahaan kelak. Sampai sekarang ini, pencarian tenaga kerja di banyak perusahaan masih dikelola dengan kurang baik. Hal ini sebagian disebabkan oleh adanya pertimbangan-pertimbangan pribadi serta sulitnya penilaian secara efektif. Pengukuran IQ sama sekali tidak mengidentifikasikan apakah calon pekerja itu akan bekerja dengan baik atau tidak. Perusahaan dapat meminimalkan risiko mereka dengan cara bekerja secara sistematis.

3.       Risiko dalam hubungan industri dan perselisihan
Perusahaan harus melakukan penilaian-penilaian mengenai kemungkinan adanya pemogokan, memikirkan kerusakan apa yang dapat terjadi, dan menganalisis bagaimana hal ini dapat diantisipasi, termasuk di dalamnya perihal membangun buffer stocks dan memindahkan produksi pada pabrik-pabrik lainnya.
Kebanyakan perselisihan dapat diramalkan, hal ini dapat terlihat dari hubungan antara manajemen dan serikat kerja yang secara perlahan-lahan memburuk. Keluhan-keluhan dapat menumpuk selama bertahun-tahun, dan tenaga kerja yang loyal dan percaya merasa telah diperlakukan secara tidak adil. Perusahaan hendaknya memiliki mekanisme utnuk memastikan bahwa keluhan-keluhan karyawan didengar dan ditanggapi secara serius. Manajemen harus berusaha menyampaikan alasan-alasan untuk perbaikan dan memperoleh persetujuan dari serikat tenaga kerja sebelum perubahan-perubahan dilaksanakan.

4.       Stres dan pelayanan kesehatan yang buruk
Ketegangan, bersamaan dengan kebiasaan makan yang buruk dan merokok, dapat menyebabkan penyakit jantung koroner. Kebiasaan bolos kerja menjadi suatu indikator dari seorang tenaga kerja yang merasa kecewa. Tingkat kekecewaan dikatakan disebabkan oleh komunikasi yang buruk dan kegagalan untuk memotivasi para karyawan.

5.       Etika
Pelanggaran etika makin lama makin dirasakan sebagai suatu resiko bisnis yang utama. Berita banyak melansir perihal pelanggaran etika selain kasus pelanggaran pidana atau perdata lainnya yang memiliki konsekuensi serius bagi reputasi perusahaan serta keuntungan-keuntungan masa depan. Di bawah ini dapat dilihat bagaimana peruasahaan dapat meningkatkan dan menangani etika-etika perusahaannya.
1.       Konflik di Dalam Bisnis
Banyak isu mengenai konflik di dalam bisnis. Seperti diketahui bahwa tujuan bisnis adalah memperbesar keuntungan dan memperkecil biaya. Bila dijabarkan secara dangkal hal ini berarti perusahaan memberikan kualitas produk/layanan termurah bagi harga tertinggi. Berikut adalah 2 contoh faktor-faktor yang mendukung perusahaan untuk melalaikan etika.

2.       Perubahan Kultur Perusahaan
Beberapa perusahaan menyatakan untuk berusaha secara benar, baik menurut aturan legal maupun moral, akan tetapi kenyataannya tidak demikian. Mengapa demikian? Karena sudah terbiasa dengan budaya perusahaan yang hanya mementingkan memaksimalisasi keuntungan financial, seorang manajer yang menyatakan bahwa penegakan etika adalah sesuatu yang penting hanya akan dianggap sepele, negative merintangi, dan tidak setia yang mengakibatkan sang manajer sulit dipromosikan. Pada saat perekonomian sedang mengalami resesi atau perusahaan tidak mengalami keuntungan yang diharapkan, ancaman PHK bagi sang manajer sudah berada di depan matanya.

B.      RISIKO PADA ASPEK KEUANGAN
Di dalam perusahaan, risiko dalam aspek keuangan cukup tinggi, seperti:
·         Biaya produksi yang berlebihan
·         Biaya perusahaan
·         Utang
·         Pinjaman yang berlebihan
C.      RISIKO PADA ASPEK PEMASARAN
Masalah-masalah di bidang pemasaran dapat mengakibatkan turunnya penjualan serta rusaknya citra perusahaan. Sales yang menurun, market share yang menegcil, kurangnya distribusi barang merupakan sebagian dari tanda-tanda kegagalan pemasaran. Kegagalan pemasaran tidak lepas dari banyak permasalah yang ada. Berikut ini ada 10 macam pokok permasalah, yaitu:
    Kebijakan pemerintah
    Perubahan permintaan di pasar
    Perang harga
    Pemalsuan
    Performance produk yang rendah
    Promosi yang kurang baik
    Kesalahan dalam merek
    Kegagalan dalam mengembangkan produk baru
    Masalah distribusi

D.      RISIKO PADA ASPEK PRODUKSI/OPERASI
Di dalam proses produksi/operasi produk barang dan jasa cukup banyak risiko yang perlu diantisipasi. Risiko-risiko tersebut antara lain adalah mengenai:
Masalah pemasok. Risiko terjadi apabila perusahaan menggunakan pemasok yang ternyata tidak memenuhi komitmen yang sudah mereka buat, misalnya komponen-komponen yang dibutuhkan ternyata terlambat dikirim ataupun rusak.
v  Kerusakan kualitas. Risiko karena penarikan kembali barang-barang yang ditawarkan di pasar yang disebabkan oleh dua hal. Pertama, karena kualitas dan kuantitas barang yang tidak sesuai, misalnya ada barang yang hilang dan mutu produk yang rendah. Kedua, karena barang yang ditawarkan di pasar adalah produk-produk yang tidak aman dikonsumsi.
v  Berkurangnya daya saing. Risiko karena berkurangnya daya saing produk dengan produk sejenis di pasar, misalnya karena desain yang dibuat dengan teknologi yang sudah tertinggal.

E.       RISIKO PADA ASPEK SISTEM INFORMASI
Beberapa hal yang berkaitan dengan penggunaan adalah:
1.       Berapa nilai data di dalam komputer
Data dapat hilang sebagai akibat dari kesalahan operator, virus, kerusakan hardware atau software, daya listrik, maupun akibat vandalisme. Ini semua sudah tentu merugikan perusahaan. Perusahaan harus menaksir nilai data komputernya dan dampak apa yang akan ada pada bisnis jika komputer yang ada ternyata tidak dapat digunakan. Perusahaan harus menyadari bagaiman kini perusahaan sangat tergantung pada komputer mereka sehingga perlu diambil tindakan untuk melindunginya dengan pengendalian yang baik.

2.       Risiko komputerisasi
Berikut ini adalah lima risiko utama pada komputer yang data menyebabkan banyak masalah, yaitu:
ª  Pencurian komputer.
ª  Pemakaian yang tidak diizinkan mengakses komputer
ª  Penggunaan disket yang tidak diperiksa
ª  Kerusakan perangkat keras atau perangkat lunak
ª  Kesalahan pemakai

3.       Minimalisasi risiko komputerisasi
Risiko pemakaian komputerisasi hendaknya diperkecil. Hal-hal ini dapat ditinjau dari aspek hardware, software dan brainware. Perusahaan hendaknya memiliki ansuransi di mana biayanya dimasukkan sebagai bagian dari biaya-biaya sistem IT-nya. Mereka juga perlu mengembangkan keahlian para karyawannya dalam manajemen data atau kemampuan untuk membenahi data yang rusak/hilang serta melatih karyawan untuk menghindari masalah. Secara sederhana para karyawan diajari bagaimana mengcopy file, cara keluar dari program dengan melakukan prosedurnya dan diberitahu risiko jika meninggalkan komputer pada saat mereka bekerja, dan lain-lain. Perusahaan seharusnya mempunyai copy data yang dilakukan secara rutin dan otomatis. Seluruh file harus dicopy secara otomatis, buat salinannya pada tiap akhir jam kerja pada media yang terpisah, sehingga kerusakan dari harddrive atau main frame tidak akan mempengaruhi data.

4.       Menetapkan kebijakan
Hendaknya manajemen perusahaan mempunyai kebijakan yang jelas terhadap sistem komputerisasi mereka. Kebijakan tersebut mencakup:
  • Garis tanggung jawab terhadap sistem IT
  • Penjagaan data dan sistem back up
  • Penggunaan disket yang benar dan
  • Akses terhadap data
Kebijakan ini harus didukung oleh prosedur tertulis, terutama yahg perlu lebih spesifik adalah dalam hal proteksi data. Untuk memastikan bahwa prosedur-prosedurnya dilaksanakan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur.

F.       IMPLIKASI PADA SKB
Hendaknya, analisis aspek-aspek dalam studi kelayakan bisnis juga memperhatikan risiko-risiko yang potensial terjadi. Risiko-risiko dalam aspek fungsional perusahaan ini terdapat misalnya pada aspek keuangan, pemasaran, SDM, produksi dan operasi, serta sistem informasi.
Sumber : http://tiwi-audiovage.blogspot.com/2010/11/antisipasi-risiko.html

Cara Membuat Blog bagi Pemula

Cara membuat blog gratisan di Blogger Blogspot panduan tutorial praktis bikin blog dalam 5 menit bagi pemula
Membikin blog di blogger.com / blogspot sungguh sangat mudah karena blogger.com milik Google.com. Karena itu apabila Anda sudah punya email gmail.com, Anda tinggal langsung daftar di blogger.com. Singkatnya ikuti langkah singkat berikut:
1. Kunjungi www.blogger.com (klik)
2. Masukkan account Gmail di “nama pengguna (Email)” dan password di “Kata Sandi”. Lihat gambar 1.
Kalau belum punya Gmail, daftar dulu di Gmail.com, atau di Yahoomail.com.
a. Isi “Nama Tampilan” di kotak. Contoh: Nama Saya
b. Kasih tanda tik (check) pada “Penerimaan Persyaratan”
c. Klik “Lanjutkan”. Lihat gambar 2.
3. Pada “Judul Blog” -> isi dengan Judul yang diinginkan. Contoh Fatih Syuhud Blog
4. Pada “Alamat Blog” -> isi dengan alamat URL. Contoh, fatihsyuhud.
Jangan lupa klik “Cek Ketersediaan” untuk mengetahui apakah alamat URL yang dipilih belum ada yang punya. Coba buat alamat lain kalau alamat tidak tersedia. Lihat gambar 3.

5. Klik “Lanjutkan”
6. Pada “Pilih Sebuah Template” klik “Lanjutkan” (Gambar 4)


7. “Blog Anda Telah Diciptakan!” -> Anda sudah berhasil membuat blog (Gambar 5)

8. Klik “Mulai Blogging” untuk menulis artikel.
9. Di “Judul” isi kotak dengan judul artikel yang akan ditulis. Contoh: Menulis di Blog

10. Isi kotak di bawahnya dengan artikel. Sebagai contoh, Anda bisa meng-copy dari sini.. Lihat gambar 6.

11. Klik “Mempublikaikan Posting”
12. Selamat! Anda berhasil membuat blog dan memposting Artikel. (Lihat gambar 7).

Catatan: Untuk memposting artikel berikutnya, Anda tinggal mengklik menu “Posting”.  Untuk mengedit tulisan tinggal klik “Edit Posting”

Sumber : http://www.nursohib.web.id/tutorial-bergambar-cara-membuat-blog-di-blogger-com-blogspot.php